Orang Indonesia dan Sambal

"Nasi, ikan teri, bakwan, trus apa lagi pa?" Tanya pelayan Warteg waktu makan siang tadi. "sambal mbak" jawab saya pasti. Makan gak ada sambal kayaknya gak ada rasa, gimana gitu? Begitulah, sambal sepertinya sudah menjadi bagian dari kehidupan orang Indonesia.

Apapun ras, suku bangsa, dan agamanya rasanya semuanya menyukai sambal. Kecuali yang punya penyakit tertentu, misalnya maag, diare dan penyakit perut lainnya yang tidak suka makan sambal. Selain itu pasti menyukai sambal.

Saking sukanya orang Indonesia makan sambal, maka munculah varian sambal. Ada sambal terasi, sambal goreng, sambal hijau, sambal bajak, sambal kentang dan macam-macam sambal lainnya. Biasanya sih sambal juga menentukan suku.

Misalnya sambal matah dari Bali, sambal seruit dari Lampung, sambal kaluku dari Ujung Pandang, sambal plecing dari Lombok, sambal goang dari Jawa Barat, sambal teri asam dari Aceh. Dan masih banyak lagi jenis sambal lainnya.

Dari satu suku saja biasanya lebih dari satu varian sambal. Contohnya dari suku sunda (Jawa Barat) saja ada banyak sekali varian sambal. Mulai dari sambal goang, sambal oncom, sambal cibiuk, sambal peteuy. Dari Bali misalnya, selain sambal matah, juga ada sambal kecombrang muda, dan sambal embe.

Begitulah, sambal merupakan bagian dari selera dan kuliner yang tidak bisa dipisahkan dari keseharian orang Indonesia.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar