Saat ini pemerintah sudah menggratiskan sekolah sampai ke level SMP, bahkan di beberapa daerah gratisnya sudah sampai level SMA. Itu semua siasat pemerintah, agar anak Indonesia mau bersekolah, minimal sampai level SMP (ingat, slogan wajib belajar 9 tahun?).
Saking pentingnya Sekolah, pemerintah sampai-sampai memfasilitasi pendidikan gratis hingga level SMP. Lalu, memang sekolah penting banget ya?
Banyak yang mengatakan Sekolah itu penting. Saya mendengar "sekolah itu penting" dari mulai SD, dan sampai kuliah. Dan saya juga kerap mengatakan, bahkan meyakinkan teman saya bahwa sekolah itu memang penting. Waktu itu asumsi saya, kalau gak Sekolah kita tidak bisa melakukan banyak hal, dan pasti tersisih oleh orang-orang yang sekolahnya tinggi.
Misalnya, untuk mendapatkan kerja, ya harus sekolah. Kalau gak sekolah, jangan harap bisa mendapatkan kerja. Kenyataan dengan sekolah bisa mendapatkan kerja memang benar adanya. Setiap kalai saya mencari lowongan kerja, pasti yang ditanya terlebih dahulu "lamu lulusan apa?"
Tapi kenyataan dengan sekolah bisa mendapatkan kerja, belakangan mulai tidak benar. Sebab, banyak orang yang sekolahnya tinggi, nyatanya mereka harus menganggur. Parahnya, orang-rang yang sekolahnya tinggi ini kalau sudah nganggur, nganggurnya benar-benar nganggur. Maksudnya?
Maksudnya, mereka malas melakukan kegiatan produktif yang bisa menghasilkan, misalnya berjualan apa kek, kuli apa kek. Beda dengan orang yang sekolannya tidak tinggi mereka bisa lebih "survive" dengan berjualan kecil-kecilan, atau mau kuli disana sini. Gengsi, atau malu katanya masak anak kuliahan jualan kaki lima, masa anak kuliahan jadi kuli panggul?
Jadi, orang yang sekolahnya tinggi belum tentu cepat mendapatkan kerja. Apalagi saat ini ada ribuan sarjana nganggur, itu semua saingan loh buat sarjana lainnya.
Terlebih pula, perusahaan sekarang syaratnya suka macem-macem. Misalnya, IPK mesti diatas 3, tinggi badan minimal 170 cm, mesti bisa bahasa anu, dan syarat macam lainnya.
Kalau melihat kenyataan tersebut, menurut saya Sekolah tidak terlalu penting. Buat apa Sekolah, kalau setelah lulus toh kesempatan untuk mendapatkan perkejaan juga tidak mudah.
Sekolah kan bikin pinter!
Ah, gak percaya saya kalau dengan bersekolah jadi bikin pinter. Buktinya, banyak kok yang sekolahnya tinggi, ijazahnya banyak mereka tetap nihil dalam kehidupan masyarakatnya.
Kalau mau pinter, tinggal buka internet, cari ilmu yang mau kita pelajari, selesai. Buat apa sekolah? Cuma buang-buang waktu saja, cuma rutinitas untuk melakukan sesuatu yang formal tapi gak penting.
Apa pentingnya coba, kita cuma masuk jam 7 duduk didalam kelas mendengarkan Guru ceramah mata pelajaran tertentu yang belum tentu kita sukai pelajarannya. Apalagi kalau gurunya juga cuma baca buku, nulis dipapan tulis, dan memberi soal. Hadoooh, gimana mau pinter. Lha, gurunya juga begitu.
Mending belajar di Google, buka tutorial di youtube, atau ikut kursus online, jelas apa yang mau kita pelajari dan kita sukai tentunya. Ini di Sekolah, sudah jelas-jelas kita tidak suka matematika atau PKN tapi mesti mempelajarinya pula, itu kan buang-buang waktu bos?
Sampai pada kesimupannya, menurut saya sekolah tidak terlalu penting. Cuma boros waktu, dan boros biaya. Kecuali sekolah yang berani garansi, kalau lulusannya bisa membuat produk ini dan itu yang bisa jadi bekal hidup siswanya kelak. Bukan bekal ijazah dengan nilai bagus doang.
Sekolah bisa mendidik
Hehehhe....ini lebih lucu lagi. Memang sekolah bisa mendidik? Gak jelas, apa jaminannya kalau sekolah bisa mendidik. Lihat saja anak sekolah kebanyakan saat ini, mereka kehilangan sopan santun sama orang lain, sama gurunya sendiri juga. Prilakuknya juga hadooh kasian, lebih parah dari anak-anak di pedalaman sana.
Ngomongin akhlak apalagi? Hadooh, masa anak SMP sudah berani syuting adegan mesum dan upload ke Youtube. Inikah hasil dari sekolah? Kalau sudah ngomongin yang ini, pasti tidak ada yang mau di salahkan, guru gak mau disalahkan, dinas terkait juga tidak mau. Padahal sudah jelas, harapan orang tua ketika menyekolahkan anaknya tentu ingin ada perbaikan, baik akademik terlebih akhlak.
Jadi, sekali lagi omong kosong itu sekolah.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar